KARYA ILMIAH POPULER
Nama: M. Najih Royyan
Kelas: XI IIS 1
PENTINGNYA KEDISIPLINAN BAGI SISWA DI SEKOLAH
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang terbentuk melalui proses dan prilaku yang menunjukan nilai Ketaatan, Kepatuhan, dan Keteraturan. Kata disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini muncul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Tujuan disiplin adalan menjamin adanya sikap dan tingkah laku demi kelancaran pelaksanaan tugas serta tanggung jawab yang diberikan. Dengan adanya disiplin di sekolah murid-murid akan melakukan segala seuatu dengan tertib dan teratur sehingga tercapainya impian dan tujuan dalam hidup.
Kegiatan sekolah juga merupakan salah satu pelatihan bentuk dari kedisiplinan untuk murid di sekolah seperti berperilaku sopan santun, berpakaian rapi sesuai dengan ketententuan yang telah ditetapkan, mengikuti aturan tata tertib yang berlaku di sekolah, dan datang ke sekolah tepat waktu. Selain itu kediplinan tidak hanya dapat diterapkan disekolah tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti dapat memanagement waktu, serta menerapkan sopan dan santun dalam lingkungan Masyarakat. Jadi sikap kedisiplinan itu penting untuk di miliki setiap siswa/orang karena dengan memiliki sikap kedisiplinan dapat mengatur waktu secara efisisen, meningkatkan produktivitas, memotivasi diri, serta memperkuat karakter pribadi.
Beberapa Upaya untuk meningkatkan kedisplinan siswa yaitu :
1. Konsep diri, untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat dan terbuka.
2. Keterampilan berkomunikasi, guru terampil berkomunikasi yang efektif sehinga mampu menerima perasaan mendorong kepatuhan siswa.
3. Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami, guru disarankan dapat menunjukan secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu siswa dalam mengatasinya, dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dariperilaku yang salah.
4. Klarifikasi nilai, guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaannya sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk system nilainya sendiri.
5. Analisis transaksinal, guru disarankan belajar sebagai orang dewasa terutama Ketika berhadapan dengan siswa yang menghadapi masalah.
6. Terapi realitas, sekolah harus berupaya mengurangi kegagalan dan meningkatkan keterlibatan, guru perlu bersikap positif dan bertanggung jawab.
Komentar
Posting Komentar