RESENSI NOVEL
NAMA : KHOLIDA JUNIA RAHMA
KELAS : XI IIS 1
Judul Buku : MADA
Penulis : Gigrey
Genre : Fiksi Fantasi Sejarah
Penerbit : Akad
Redaksi : PT. Akad Cakrawala
Jumlah Halaman : 320 halaman
Tahun Terbit : 2022 (cetakan keempat)
ISBN : 978-623-96080-4-0
MADA merupakan karya fiksi yang populer di kalangan remaja tiga tahun terkahir. Novel inj mengisahkan tentang remaja bernama Gendis yang melakukan perjalanan waktu ke masa kerajaan Majapahit. Ia datang sebagai sosok yang tak pernah terbayangkan olehnya, yakni sebagai istri dari Mahapatih Gajah Mada. Dengan karakternya yang gigih, Gendis menuntun kita untuk menyaksikan perjalanannya dari menjadi gadis biasa hingga menjadi dan menjalani kehidupannya sebagai istri seorang Mahapatih Gajah Mada yang tersohor di seluruh Majapahit.
Didukung dengan karakter-karakter kuat lainnya seperti Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk, novel ini benar-benar membawa kita masuk ke dalam atmosfer dunia Majapahit yang digambarkan dengan sangat baik mulai dari tradisi, starta sosial, hingga nilai-nilai yang dianut di sana.
Dengan gaya bahasa yang khas, penulis benar-benar mampu membuat novel ini terasa begitu nyata. Muncul banyak konspirasi-konspirasi yang menggambarkan bahwa novel ini merupakan fakta di belakang layar sejarah. Mulai dari awal mula terucapnya Sumpah Palapa, fakta di balik malam kelam Perang Bubat, hingga beberapa hal yang tidak disebutkan dalam sejarah. Semuanya terasa begitu realistis dan masuk akal. Di balut dengan manisnya kisah asmara Mahapatih Gajah Mada juga Raja Hayam Wuruk serta dibumbui dengan comedy tipis membuat alurnya tidak begitu tegang dan asyik untuk di nikmati. Dengan alur maju mundur, kolaborasi antar dua masa yang berbeda, masa kini dan masa lalu, membuat novel ini benar-benar luar biasa.
Novel ini mengajarkan kita banyak pelajaran. Dari sosok Gendis, kita diajarkan untuk tidak membatasi diri kita sebagai perempuan. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan, bahkan perempuan sekalipun. Dari Gajah Mada, kita diajarkan untuk selalu menghargai hidup. Semangat untuk memperbaiki setiap kesalahan dan berbuat baik untuk masa depan. Juga dari sosok Raja Hayam Wuruk yang mengajarkan untuk selalu berbijak dalam setiap hal serta menerima dan mensyukuri takdir tuhan, juga masih banyak lagi pelajaran-pelajaran lainnya. Tak hanya itu, novel ini juga dilengkapi dengan istilah-istilah kerajaan dan kebahasaan Jawa yang dapat meningkatkan pengetahuan.
Namun, ada kelebihan pasti ada kekurangan. Meski sangat asyik untuk dinikmati, novel ini memiliki kekurangan pada tata letak paragraf yang padat dan huruf-huruf yang rapat sehingga membuat mata pembaca mudah lelah. Selain itu, dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahpahaman bagi pembaca yang belum mempelajari sejarah Majapahit yang sesungguhnya. Terlepas semua itu, novel ini tetap epik disampul dengan cover ilustrasi klasik yang menarik setiap mata. MADA tetap menjadi novel yang ikonik dan sangat recommended untuk dibaca, terutama bagi kalangan pelajar.
Komentar
Posting Komentar