RESENSI NOVEL

RESENSI NOVEL 172 Days

 Oleh : Jihan Yumna Imtiyaz (XI IIS 1)

Judul Novel : 172 Days

 Penulis : Nadzira Shafa

 Negara : Indonesia

 Bahasa : Indonesia 

Genre : Roman

 Penerbit : Motivaksi Inspira 

Tanggal terbit : 2022

 Halaman : 241 

Halaman ISBN : ISBN-978-623-6483-72-5 

SINOPSIS Nadzira adalah seorang wanita yang sederhana. Suatu hari ia melihat dirinya di depan cermin, menanyakan identitasnya. Ia kalut dalam kesedihan. Tubuhnya penuh dengan keputusasaan. Namun, dia tidak larut dalam suasana. Nadzira mencoba keluar dari lingkaran hitam hidupnya. Ia membenahi diri dan memperbaiki imannya. Nadzira mengikuti kajian-kajian dan belajar memasukkan ilmu agama ke dalam hati dulu yang kosong. Salah satu kajian yang ia ikuti adalah kajian yang di adakan oleh majelis Az-zikra untuk sekedar bermuhasabah dan membangun imannya. Siapa sangka, disanalah dia menemukan jodoh yang mengubah hidupnya. Nadzira dipertemukan dengan seorang dai muda yang memiliki kharisma dan beradab baik. Lelaki tersebut adalah Muhammad Amer Az-dzikra, putra dari almarhum Ustad Arifin Ilham. Hubungan mereka berawal dari saling folback akun instagram yang kemudian dipertemukan pertama kali oleh Dodi, sahabat Amer yang juga kenalan Nadzira. Selanjutnya, mereka terus bertukar kabar lewat Direct Message. Tumbuhlah rasa cinta diantara keduanya. Pada Mei 2021, Amer melamar Nadzira. Sebulan setelahnya, mereka melaksanakan akad di subuh hari. Deru “sah” membuat seisi masjid bersorak bahagia. Senyum terukir indah di bibir kedua mempelai. Kedua menjalani hari-hari bersama. Amer menuntun Nadzira menjadi wanita sholehah. Tidak cuma manis pernikahan, keduanya sempat merasakan kehilangan calon buah hati. Berbagai rintangan menghadang rumah tangga mereka. Belum lagi menghadapi luka masa lalu, perbedaan dan masalah keluarga. Angin kesedihan membuat mereka belajar saling menguatkan. Mereka tetap menjalani kehidupan. Namun, pernikahan mereka hanya bertahan selama 172 hari karena Amer meninggal dunia pada tanggal 29 November 2021. Amer di diagnosa memiliki penyakit masalah paru-paru dan liver. Semua orang tidak kuasa mendengar kepergian Amer. Nadzira menangis dan bertanya-tanya mengapa begitu cepat Tuhan mengambil pujaan hatinya. Kematian Amer merupakan pukulan yang berat bagi Nadzira. Nadzira sempat tidak kuat menerima kenyataan. Nadzira mengenang kebaikan Amer. Ia sadar bahwa ini sudah menjadi takdirnya. Nadzira harus berjuang untuk melanjutkan hidupnya. Ia belajar untuk menghadapi kesedihan, ketakutan dan kesendirian. Nadzira bertekad menjadi lebih kuat dan tegar. Dengan dukungan dari keluarga dan teman-temannya, serta kekuatan imannya, akhirnya Nadzira berhasil melewati masa-masa sulit tersebut.

 KELEBIHAN Karakter pada cerita sangat kuat, penulis berhasil menggambarkan setiap karakternya begitu unik dan penuh kesan. Tak hanya mengisahkan tentang percintaan, tetapi juga tentang persoalan agama dan persahabatan yang membuat alurnya makin menarik. Bahasa pada cerita cukup sederhana dan mudah dipahami. Dilengkapi kata-kata motivasi dengan pemilihan diksi yang tepat.

 KEKURANGAN Terdapat kesalahan cetak atau tata bahasa. Alur cerita mengalir dan mudah diteba, serta terkesan dulang-ulang. Dan beberapa bagian cerita terlalu di dramatasi.

 KESIMPULAN Secara keseluruhan, novel 172 Days adalah kisah cinta yang menyentuh hati. 172 Days menceritakan perjalanan kisah cinta sepasang kekasih yaitu Nadzira Shafa dan Amer Adz-dzikra. Pernikahan mereka hanya bertahan selama 172 hari. Dalam waktu singkat itu, mereka telah melewati banyak hal bersama. Buku ini mengajarkan kita tentang arti cinta, perjuangan dan ketabahan. Banyak hal baik yang dapat diambil dari cerita novel ini. Maka dari itu, novel ini sangat layak dibaca dan cocok untuk pembaca muda atau penggemar genre romance islam.

Komentar

Postingan Populer