CERPEN
BERUJUNG CINTA
Oleh: Putri Kholilatus S.
Sinar mentri pagi menyinari Briyan yang sedang menunggu teman-temanyya diparkiran sekolah SMA TARUNA BANGSA. Saat iti Briyan hanya duduk diatas mortor hitamnya sambil memainkan ponsel miliknya itu. Hampir 5 menit cowok itu menunggu sahabatnya yang tak kunjung datang, akhirnya ia meningalkan parkiran dan pergi menuju ke kelasnya XI MIPA 1. Sesampainya dikelas ia langsung duduk dibangku yang biasa ditempati bersama sahabtnya. Tak lama setelah ia duduk akhirnya sahabatnya pun datang dan menghampirinya.
“kok tumben datang pagi biasanya juga terlamabat Bray?” sapa Jehan, yang diajak bicara hanya meliriksekilas kemudian memainkan ponselnya kembali.
“Nggak mau diajak ngomomg?”. Tanya Aksa pasa Jehan.
“Bisa jadi, lagi ada pikiran Bray?”.
“Sudah diem aja yuk ke kantin” ajak Briyan.
Saat di kantin Briyan duduk bersama kedua sahabatnya dibangku pojok belakang. “Gue pesen dulu! Mau nitip ga?” tanya Briyan.
“Bolehhhhhh” jawab mereka serentak
“Batagor ya bos” yang hanya dibalas anggukan oleh Briyan.
…..
Setibanya dikantin, ternyata batagor Mang Ujang terlihat tak terlalu ramai. “Ini pak uangnya” ucap cewek yang terlihat sedang membeli batagor itu juga. “Loh neng gede banget uangnya, belum ada kembaliannya” jawab Mang Ujang. “Ini pak pakai uang saya dulu” ucap Briyan yang tengah menyodorkan uang 10 ribu. Cewek itu mengucap terima kasih kepada Briyan yang dibalas senyuman dari Briyan. Padahal dari sekian cewek Briyan tipikal cowok yang sangat tak peduli dan cuek dengan perempuan, terkecuali mama nya. Sebelum cewek itu pergi Briyan dengan sempatnya melihan name Tag cewek tadi, “Mala” nama itu berhasil membuat hati Briyan terbuka pertama kalinya.
“Nih batagornya” ucap Briyan sembari memberikan Batagor pesanan mereka.
“Wah, thank you bro. Dari tampang wajahnya sepertinya ada yang disembunyikan nih” ucap Aksa yang tengah berbisik kepada Jehan, pasalnya Briyan nampak senyum-senyum sendiri sambil memainkan ponselnya.
“Bos, lu ga kesambet kan?” Tanya Jehan.
“Nggak lah, tapi asal kalian tau, tagi fue ketemu cewek, namanya Mala” ucap Briyan , yang membuat kedua sahabatnya tampak terkejut.
“Beneran bos?, kita haru tasyakuran nih si bos udah bisa suka orang” jawab si Aksa yang langsung dapat jitakan dari Briyan.
….
Sedangkan suasana di kelas Mala, dibuat heboh denagn teriakan Tara yang menggema. Pasalnya sahabat satunya itu memang tidak bisa mengontrol mulutnya.
“Sumpah ya Mal, dia itu MOST WANTED nya sekolah ini, tapi tardia itu lagi digosipin sama Kak Sherin. Ituloh ratu MTK” ucap Tara panjang lebar.
“Yaudah si biasa aja, orang aku biasa aja kok kamu yang heboh” cerocosku karena Tara tak henti-hentinya teriak seperti kejatuhan emas dari langit.
“Jangan-jangan Kak Briyan suka sama kamu Mal, wah habis ini kamu juga terkenal.” Timpal Tara yang dibalas tatapan tajam oleh Mala.
“Udah janagn aneh-aneh mending makan tu batagor.” Ucap Mala yang sudah malas dengan Tara.
….
Malam harinya setelah belajar, Mala merebahlan badanya di kasur King Size miliknya itu dan mengecek Hp. Terdapat beberapa notifikasi dari Instagram, dan setelah beberapa menit, notifikasi muncul yang menandakan seorang Briyan mengiriminya pesan di Instagram, yang membuat Mala kesal. “Ngapain sih cowok ini ntar dikira aku ngerebut dari Kak Sherin .” Batin Mala sembari bersikap bodo amat dan memilih untuk memejamkan mata dan Mala sudah terbawa ke alam mimpi.
….
Paginya Mala sudah sampai di sekolah pagi-pagi buta. Mala termasuk sisiwi yang begitu rajin.
“Eits tunggu dulu, lo Mala kan?” tanya seseorang yang sepertinya teman dari Kak Brian.
“Iya kak, ada apa ya?” jawab Mala dengan sopan.
“Nama gue Aksa, lo dipanggil bos ke halaman belakang” balasAksa yang membuat dari Mala berkerut.
“Tujuannya?” tanya Mala yang membuat Aksa menghembuskan nafasnya.
“Udah ikut aja, oke ayo gue antar” ucap Aksa, dan mau tak mau Mala pun ikut, karena masih pagi membuatnya malas berdebat.
….
“Ini Bos, bidadarimu ucap Aksa yang langsung dibalas senyuman yang jarang sekali ditampakkan.
“Hai Mala tujuanku disini tidak bertele-tele, maukah kamu jadi pacarku?”. Tanya Kak Briyan sembari memberiku bunga, tampaknya murud-murud mulai berdatangan dan kita beruda menjadi sorotan. Sebab kita berada di halaman belakang.
“Ha? Bukannya Kak Briyan sama Kak Shein?” tanyaku dengan mata menyipit. Bisa-bisanya mau menduakan seorang perempuan.
“Mala, Mala. Asumsi dari mana itu? Emang sherin suka sama gue, tapi gue ogah.” Jawab Briyan.
“Hmmm, aku gabisa jadi pacar Kak Briyan karena aku juga ga kenal Kak Briyan.” Jawab Mala.
“Iya gapapa, mulai sekarang kita hatus lebih dekat, biar semakin kenal satu sama lain, dan kamu jadi milikku.” Ucap Kak Briyan.
“Ehhh, ada apa rame-rame ini?” tiba-tiba Kak Sherin datang dengan circlenya itu.
“Hahahaha msk lampir datang, uda ditolak berapa kali masih berjuang aja.” Ucap Aksa yang mengundang gelak tawa dari Jehan.
“Heh udah jangan mengganggu keromtisan pak bos” ucap Jehan yang membuat Kak Sherin panas.
“Emang udah jadian?” tanya Kak Cika yang dibalas tawa oleh Briyan.
“Udahlah Sherin, cukup gue muak dengan sikap lo, gue sama Mala udah jadian.” Jawab Briyan enteng yang membuat emosi Sherin semakin menjadi-jadi,. Tiba-tiba Sherin mencengkram lengan tangan Mala, hingga Mala memekik kesakitan.
“Lo itu ya, cewek ngerebutan.” Ucap Kak Sherin.
“Rin udah, cara lo yang kayak anak kecil ini ngebuat gue tambah ilfeel sama sifat lo, inget poisi lo siapa dan Mala siapa gue.” Ucap Briyan sembari melepaskan cengkraman Sherin dan mengelus tangan Mala dengan halus.
“Pergi lo mak lampir, yaaa malu hehehe.” Ejek Jehan dan Aksa.
Selepas Kak Sherin pergi dengan deraian air mata, akhirnya Kak Briyan dan Mal pun menjadi pasangan yang kerap kali membuat siswa dan siswi suka dengan kebersamaan mereka.
Tugas yang dikerjakan sudah cukup baik dan bisa dikembangkan lagi. Tetap semangat menulis!
BalasHapus