CERPEN
Menyenangkan Juga Bermanfaat
Oleh: Intan Nur Fauziah
Akhirnya kita bertemu bulan desember. Bulan liburan semester sekolah. Aria sangat menantikan kegiatan apa yang akan dilakukan pada liburan kali ini. Ternyata keluarganya telah merencanakan untuk berlibur di Jogja. Saat tiba di hari mereka berangkat ke Jogja, Aria tampak bersemangat. Hingga di pagi hari sesampai di Jogja, mereka langsung menuju Keraton.
Setelah mengagumi keindahan Keraton, mereka berkunjung ke Pantai Parangtritis. Aria menikmati angin sepoi-sepoi laut, berjalan-jalan di pasir pantai, dan menyaksikan matahari terbenam yang memukau. Di bawah langit malam yang cerah, keluarga Aria membangun kenangan manis yang akan selalu terukir dalam ingatan mereka. Liburan di Jogja menjadi petualangan tak terlupakan yang menggugah hati dan jiwa mereka.
Sore harinya, Aria dan keluarganya berkeliling Malioboro yang ramai. Pasar tradisional ini menyajikan beragam kerajinan tangan dan kuliner khas Jogja. Aria tak bisa menahan senyumannya ketika mencicipi gudeg yang lezat dan memilih oleh-oleh untuk teman-temannya di rumah. Malioboro bukan hanya tempat berbelanja, tetapi juga menjadi saksi kehidupan malam Jogja yang penuh warna.
Keesokan harinya, liburan di Jogja tak lengkap tanpa menyambangi Gunung Merapi. Aria dan keluarganya memilih tur vulkanologi untuk melihat keindahan dan kekuatan alam. Saat berdiri di dekat bibir kawah, mereka merasakan getaran bumi yang mengingatkan akan kebesaran alam semesta.
Hari terakhir Aria di Jogja datang begitu cepat, dan dia ingin menghabiskan waktu terakhirnya dengan cara yang istimewa. Selama liburan di Jogja, Aria telah mengunjungi berbagai tempat wisata, mencicipi makanan lezat, dan merasakan kehangatan budaya Jawa. Namun, ada satu tempat yang belum dia kunjungi, yaitu Candi Borobudur.
Pagi itu, Aria dan keluarganya berangkat menuju Candi Borobudur. Mereka tiba di sana saat matahari terbit, memberikan pemandangan yang spektakuler di kejauhan. Candi Borobudur yang megah tampak begitu indah di bawah cahaya matahari pagi. Aria merasa kagum dengan keindahan warisan sejarah ini.
Mereka menjelajahi setiap sudut candi, mengamati relief-relief yang kaya makna, dan meresapi ketenangan tempat itu. Aria merasa seperti terhubung dengan sejarah dan budaya yang kaya di sekelilingnya. Mereka naik ke tingkat atas candi dan menikmati pemandangan indah pegunungan di kejauhan.
Setelah puas menjelajahi Candi Borobudur, Aria dan keluarganya memutuskan untuk mengunjungi desa sekitarnya. Mereka berinteraksi dengan penduduk setempat, belajar tentang kehidupan sehari-hari mereka, dan bahkan mencoba membuat batik bersama-sama. Aria menyadari bahwa keindahan Jogja tidak hanya terletak pada tempat wisata yang terkenal, tetapi juga pada keramahan dan kehangatan penduduknya.
Siang harinya, Aria memutuskan untuk mencoba makanan khas Jogja yang belum pernah dia cicipi sebelumnya. Mereka mencari warung makan tradisional dan mencoba Gudeg, pecel, dan wedang jahe. Aria menyukai cita rasa khas Jawa yang begitu autentik dan berbeda.
Sore harinya, Aria memutuskan untuk menghabiskan waktu di Alun-Alun Kidul. Mereka menikmati suasana sore yang riang dengan bermain layang-layang dan bersepeda di sekitar alun-alun. Aria merasakan kebahagiaan yang sederhana namun mendalam.
Malam harinya, Aria dan keluarganya memutuskan untuk menghadiri pertunjukan wayang kulit di salah satu pendapa. Mereka terpesona oleh kisah-kisah epik yang diceritakan melalui wayang kulit dan musik tradisional Jawa. Aria merasa seperti mengalami sentuhan langsung dengan warisan budaya yang kaya di Jogja.
Pada akhir hari, ketika Aria duduk di hotelnya, dia merenung tentang semua pengalaman indah yang telah dia rasakan selama liburan di Jogja. Meskipun ini hari terakhirnya, Aria merasa bahwa kenangan dan pengalaman yang dia dapatkan akan tetap hidup dalam ingatannya. Dia merasa beruntung telah dapat merasakan keindahan, kehangatan, dan kebijaksanaan budaya Jogja.
Esok pagi, Aria dan keluarganya bersiap-siap untuk pulang dengan hati yang penuh kenangan. Meskipun liburan di Jogja berakhir, Aria membawa pulang banyak cerita yang akan dikenang sepanjang hidupnya.
Setelah kembali dari liburan yang indah di Jogja, Aria merasa terinspirasi dan bersemangat untuk menjaga semangat liburannya tetap hidup, meskipun dia sudah berada di rumah. Meskipun kembali ke rutinitas sehari-hari, Aria membawa pulang banyak kenangan dan pengalaman yang membuatnya merasa lebih terhubung dengan dirinya sendiri.
Di rumah, Aria memutuskan untuk melanjutkan gaya hidup yang lebih santai dan seimbang. Dia merencanakan waktu untuk melakukan kegiatan yang dia nikmati, seperti membaca buku, mendengarkan musik, dan berolahraga. Aria sadar bahwa penting untuk merawat diri sendiri dan memberi waktu untuk hal-hal yang memberinya kebahagiaan.
Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah kebiasaan Aria dalam bersantai. Dia memutuskan untuk menyediakan waktu untuk meditasi setiap pagi, memberinya kesempatan untuk memulai hari dengan pikiran yang tenang dan fokus. Aria juga mencoba mempraktikkan yoga, memanfaatkan video tutorial online untuk membimbingnya melalui gerakan-gerakan yang menenangkan.
Aria juga membawa kembali kebiasaan makan yang sehat yang dia temui selama liburan. Dia mencoba memasak makanan khas Jogja yang dia cintai selama di sana, seperti Gudeg dan pecel. Dengan melibatkan dirinya dalam memasak, Aria merasa lebih terhubung dengan makanan dan menghargai prosesnya.
Liburannya di Jogja juga meninggalkan dampak positif pada hubungan Aria dengan keluarganya. Dia meluangkan lebih banyak waktu untuk berkumpul bersama mereka, berbagi cerita-cerita tentang liburan, dan berencana untuk menjalani aktivitas bersama secara teratur. Aria menyadari bahwa hubungan yang kuat dengan keluarga merupakan salah satu hal yang paling berharga dalam hidupnya.
Selama malam hari, Aria melanjutkan kebiasaan membaca buku. Dia memilih buku-buku yang menginspirasi dan memberikan wawasan baru. Aria menyadari bahwa membaca adalah cara yang bagus untuk memperluas pengetahuannya dan terus merawat rasa ingin tahunya.
Pada akhirnya, meskipun Aria telah kembali ke rutinitas sehari-hari, dia berhasil mempertahankan semangat liburannya. Dia menemukan bahwa dengan memperhatikan kebutuhan dirinya sendiri, menjaga keseimbangan hidup, dan membawa kembali elemen-elemen positif dari liburannya, dia dapat menghadapi tantangan sehari-hari dengan pikiran yang jernih dan hati yang bahagia. Liburannya di Jogja bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan ke dalam dirinya sendiri yang membawanya ke arah kehidupan yang lebih baik.
Setelah liburan yang menyegarkan dan penuh inspirasi, Aria kembali ke sekolah dengan semangat baru. Pagi itu, dia bangun dengan senyuman di wajahnya, siap menghadapi tantangan semester baru. Meskipun mengingat berbagai pengalaman seru dan perubahan positif yang dia alami selama liburan, Aria merasa bahwa ini adalah awal dari babak baru dalam hidupnya.
Dengan tas ransel penuh dengan cerita dan kenangan, Aria tiba di sekolah dengan semangat tinggi. Teman-temannya menyambutnya dengan tawa dan cerita masing-masing tentang liburan mereka. Aria dengan antusias menceritakan pengalamannya di Jogja, membagikan foto-foto dan menciptakan rasa keingintahuan di antara teman-temannya.
Di kelas, Aria merasa lebih fokus dan termotivasi. Pengalaman di Jogja memberinya perspektif baru tentang hidup dan nilai-nilai yang sebenarnya penting. Dia menerapkan semangat liburannya dalam pendekatan belajarnya, lebih terbuka terhadap pengetahuan baru dan lebih rajin dalam menyelesaikan tugas.
Sebagai siswi yang kreatif, Aria merencanakan untuk membagikan pengalamannya dalam sebuah presentasi di depan kelas. Dia menyiapkan slide yang memamerkan keindahan Candi Borobudur, tradisi makanan Jogja, dan keterlibatannya dengan budaya setempat. Presentasinya tidak hanya memotivasi teman-temannya, tetapi juga membangkitkan minat mereka untuk menjelajahi dunia di luar sekolah.
Selain akademis, Aria juga berkomitmen untuk terus menjalani gaya hidup seimbang yang dia temui selama liburannya. Dia mengajak teman-temannya untuk bergabung dalam aktivitas-aktivitas seperti yoga ringan setelah pelajaran atau bersama-sama mencoba masak makanan khas Jogja. Aria ingin menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan keseimbangan di antara teman-temannya.
Tidak hanya itu, Aria juga merencanakan untuk terus menjaga hubungan dekat dengan keluarganya. Dia menyusun jadwal berkumpul bersama keluarga setidaknya sekali seminggu, menciptakan momen-momen berharga yang akan diingat bersama. Aria menyadari betapa pentingnya dukungan keluarga dalam setiap langkah hidupnya.
Seiring berjalannya waktu, semangat Aria dan pengaruh positif dari liburannya terus terpancar dalam hidup sehari-harinya di sekolah. Dia menjadi contoh inspiratif bagi teman-temannya, membuktikan bahwa perubahan positif dapat dimulai dari pikiran dan tindakan sederhana. Bagi Aria, kembali ke sekolah setelah liburan bukan hanya tentang memulai kembali rutinitas, tetapi juga mengukir perjalanan baru dalam hidupnya dengan semangat dan tekad yang baru ditemukan.
Tugas yang dikerjakan sudah cukup baik dan bisa dikembangkan lagi. Tetap semangat menulis!
BalasHapus